Ini yang Harus Dimiliki Seorang Pemimpin menurut Sri Mulyani
loading...
A
A
A
JAKARTA - Di tengah dominasi kaum pria, baik dalam lingkup kabinet pemerintahan ataupun di industri keuangan dunia, Menteri Keuangan Sri Mulyani hadir sebagai sosok pemimpin perempuan yang sangat berkompeten di bidangnya.
Menjalani peran sebagai pemimpin, baik di Kementerian Keuangan ataupun ketika menjabat Direktur Pelaksana World Bank, menurut Sri Mulyani, yang namanya leadership tidak bisa dilepaskan dari kemampuan memengaruhi orang lain untuk bisa diajak bekerja sama.
Maka itu, Sri Mulyani menyebut, kemampuan utama yang harus dimiliki seorang pemimpin ialah memahami lawan bicaranya agar bisa menyakinkan lalu memahami cara berpikir sang lawan bicara.
“Pahami lawan bicara kalian kalau mau persuade apalagi minta kerja sama. Maka harus punya empati, nggak bisa memahami kalau nggak punya empati. Punya kecerdasan emosi supaya bisa memahami cara berpikir lawan bicara dan membangun hubungan,” kata Sri Mulyani dalam gelaran Dialog Intergenerasional “Women and Girls: Game Changers in Development” yang dihelat secara daring, Sabtu (6/3).
Perempuan yang pernah dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia ini menegaskan, bukan hanya mampu memotivasi anak buah, menyusun semua sumber daya yang dimiliki, dan mencapai tujuan, salah satu kunci utama seorang pemimpin adalah juga dapat serta punya kemampuan memimpin yang baik. Yaitu dengan membuang ego pribadi dirinya.
“Fokus sama tujuan yang mau dicapai bersama, goals itu dituju bersama. Leadership itu nggak bossing around (hanya bisa memerintah). Itu sih ya ngeselin saja, bukan memimpin. Egonya harus dimasukin disimpan di lemari es, karena ini bukan soal ego diri kamu tapi tentang orang lain dan tujuan yang harus dicapai bersama-sama,” tegas Sri Mulyani.
Lihat Juga: Mementori Ratusan Perempuan, Sri Mulyani: Peduli dan Tak Mudah Menyerah Ciri Seorang Leader
Menjalani peran sebagai pemimpin, baik di Kementerian Keuangan ataupun ketika menjabat Direktur Pelaksana World Bank, menurut Sri Mulyani, yang namanya leadership tidak bisa dilepaskan dari kemampuan memengaruhi orang lain untuk bisa diajak bekerja sama.
Baca Juga
Maka itu, Sri Mulyani menyebut, kemampuan utama yang harus dimiliki seorang pemimpin ialah memahami lawan bicaranya agar bisa menyakinkan lalu memahami cara berpikir sang lawan bicara.
“Pahami lawan bicara kalian kalau mau persuade apalagi minta kerja sama. Maka harus punya empati, nggak bisa memahami kalau nggak punya empati. Punya kecerdasan emosi supaya bisa memahami cara berpikir lawan bicara dan membangun hubungan,” kata Sri Mulyani dalam gelaran Dialog Intergenerasional “Women and Girls: Game Changers in Development” yang dihelat secara daring, Sabtu (6/3).
Perempuan yang pernah dinobatkan sebagai Menteri Terbaik di Dunia ini menegaskan, bukan hanya mampu memotivasi anak buah, menyusun semua sumber daya yang dimiliki, dan mencapai tujuan, salah satu kunci utama seorang pemimpin adalah juga dapat serta punya kemampuan memimpin yang baik. Yaitu dengan membuang ego pribadi dirinya.
“Fokus sama tujuan yang mau dicapai bersama, goals itu dituju bersama. Leadership itu nggak bossing around (hanya bisa memerintah). Itu sih ya ngeselin saja, bukan memimpin. Egonya harus dimasukin disimpan di lemari es, karena ini bukan soal ego diri kamu tapi tentang orang lain dan tujuan yang harus dicapai bersama-sama,” tegas Sri Mulyani.
Lihat Juga: Mementori Ratusan Perempuan, Sri Mulyani: Peduli dan Tak Mudah Menyerah Ciri Seorang Leader
(tsa)